Mengultur Pakan Ikan Cupang Aduan

Di tempat penangkaran umumnya para penangkar memberi pakan ikan cupang aduan dengan kutu air serta jentik nyamuk (cuk). Tapi pada saat musim kemarau, kedua jenis pakan ikan ini sulit di jumpai. Apalagi saat itu para penangkar baru saja memijahkan ikannya, ada juga ikan katongnya baru berumur kira - kira 1 bulan. Hal ini tentu akan membuat kita bingung untuk memberi pakan ikan katong.
Mengultur pakan alami sangat diperlukan setiap penangkar maupun pemelihara cupang adu. Cara mengulturkan pakan alami ini sangat mudah dengan menggunakan alat yang sederhana.

A. INFUSORIA
Infusoria sangat cocok untuk burayak katong / cupang adu.
Alat yang digunakan hanya ember yang berisi air bersih. Kedalam ember tersebut dimasukkan daun kol, daun pisang, jerami,dan sedikit air kolam.Air kolam pasti mengandung infusoria. Namun harus diperhatikan: air tersebut jagan diambil dari kolam bekas tempat hidup ikan sakit.
Daun digunakan sebagai media kultur agar pH sesuai denga kebutuhan cupang.
Daun kol ber pH 7, Kulit pepaya matang mendekati busuk ber pH 5, Jerami ber pH 7,5. Daun yang dipergunakan diikat agar tidak berserakan.
Selang 3 -4 hari akan muncul lapisan putih seperti awan didalam air. Lapisan putih itulah yang merupakan jutaan infusoria yang tidak bisa dilihat dengan mata bila hanya sendiri. Umur infusoria hanya tujuh hari.
Setelah tujuh hari, infusoria harus di kultur lagi.

B.KUTU AIR

Mengultur kutu air dapat dilakukan dalam bak semen setinggi minimal 60cm. Kedalam kolam ini dimasukkan pupuk kandang ayam yang sudah dikeringkan kira - kira 10 kg. Setelah dibiarkan selama 3 - 5 hari, taburkan bibit kutu air.
Seminggu kemudian kutu air sudah dapat di panen dan siap diberikan untuk pakan ikan cupang aduan.














Tidak ada komentar:

Posting Komentar